BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita
sebagai makhluk Allah SWT yang harus menjalankan perintahnya. Dimana setiap
ketetapan dan perintah Allah SWT pasti ada manfaat dan juga hikmah. Salah satu
perintah Allah bagi kaum wanita adalah menutup aurat (mengenakan jilbab). Namun
pada saat ini banyak juga orang yang enggan memakai jilbab karena berbagai
alasan, entah takut rambutnya rusak, takut jadi berketombe, dan lain
sebagainya.
Berbagai
alasan tersebut mendorong kita sebagai wanita yang berjilbab untuk mengetahui
berbagai manfaat dari menutup aurat(mengenakan jilbab), terutama bagi segi
kesehatan. Oleh karenanya penulis terdorong untuk menulis makalah dengan judul
“Perintah Berjilbab berdasarkan prespektif sains dan kesehatan”
A. Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksut dengan jilbab.
·
Apa menfaat berjilbab bagi kesehatan kulit
B. Tujuan
·
Untuk mengetahui definisi jibab.
·
Untuk mengetahui manfaat berilbab bagi kulit.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengetian Jilbab
Secara
etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba
yang artinya menghimpun atau membawa. Sebagaimana firman Allah dalam surah
Al-Ahzab:59,
Artinya :“ wahai Nabi katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin: hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Ahzab:59)
Sementara
di dalam kamus bahasa Indonesia menyebutkan jilbab adalah kerudung lebar yang
dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada. Pengertian
jilbab dalam kamus bahasa Indonesia berbeda dengan arti kata jilbab ketika Al Qur’an diturunkan, yang
mana memiliki arti kain atau terusan panjang yang menutupi seluruh badan
kecuali wajah dan telapak tangan.
Dari kedua pengertian tersebut dapan ditarik
kesimpulan bahwa jilbab adalah sesuatu yang digunakan untuk menutup aurat,
tidak hanya bagian kepala saja.
B. Perintah Berjilbab
Berjilbab
bagi wanita muslim bukanlah sekadar tradisi golongan tertentu atau simbol
keagamaan saja. Akan tetapi berjilbab adalah murni mengikuti perintah Allah.
Dalam
al-Qur’an surah an-Nur ayat 31:
Artinya:
“dan
katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka
menutupkan jilbab ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya)
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba
sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat perempuan…”
Dalam
memahami kedua ayat al-Qur’an di atas, muncul beberapa pendapat di kalangan
para Ulama dalam hal menutup wajah dan telapak tangan. Terlepas dari khilafiyah
ini, para ulama sepakat bahwa hukum memakai jilbab dan menutup rambut juga
auratnya adalah
kewajiban mutlak.
C. Manfaat Jilbab bagi Kesehatan
Jilbab tak hanya membawa manfaat ukhrawi, namun banyak
juga manfaat duniawinya. Jilbab membuat kita terhindar dari berbagai penyakit
kulit, proses penuaan dan penyakit kanker. Jilbab mencegah munculnya penyakit
dan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh kulit terpapar sinar matahari
langsung, seperti yang di tuturkan oleh Dr. Warih Andan Puspitowati “sinar
matahari dapat menimbulkan berbagai kelainan kulit, seperti sunburn, solar
keratosis, solar urticaria, photosensitivity, dan kanker kulit”. Apalagi
sekarang, lapisan ozon yang semakin menipis akibat pemanasan global. Kondisi
ini memungkinkan sinar UV(Ultra Violet) untuk mengenai kulit secara langsung
tanpa disaring oleh ozon.
Sinar Uv adalah sinar tak tampak yang merupakan bagian dari energy yang
dipancarkan matahari. Sinar ini memiliki 3 panjang gelombang, yaitu:
1.
Sinar A
Sinar ini memiliki panjang gelombang antara 315-400
nm, Sinar ini dapat menyebabkan kulit terbakar(surburn) dan kanker kulit dalam
jangka panjang.
2.
Sinar B
Sinar ini memiliki panjang gelombang antara 280-315
nm, Sinar ini dapat menyebabkan kanker kulit dalam jangka panjang.
3.
Sinar C
Sinar ini memilii panjang gelombang antara 150-280 nm,
paling bahaya dan mematikan, biasanya digunakan dalam sentralisasi, karena
kemampuan membunuh virus dan bakteri.
Jilbab melindungi wanita dari sinar-sinar
tersebut di atas, karena jilbab menghalangi paparan sinar UV langsung mengenai
kulit terutama kulit kepala. Berikut beberapa penyakit yag timbul akubat papara
langsung matahari dalam jangka panajang :
1.
Kanker kulit
Kanker kulit adalah suatu penyakut yang ditandai
dengan pertumbuhan sel-sel kulit tak terkendali, yang dapat merusak jaringan di
sekitarnya dan padat menyebar ke bagian tubuh lain.
2.
Squamuos cell carnioma (kanker sel gepeng/sel squoma)
Jilbab dapat menghindarkan kita dari kanker sel gepeng
ini. Kerena kanker ini ditimbulkan oleh kontak langsung dengan sinar matahari.
Pendeitanya kebanyakan orang yang sensitive terhadap sinar matahari, yang
ditandai dengan munculnya sisik pada wajah dan telinga.
3.
In situs squamous cell carcinoma(kanker sel gepeng yang terlokalisir)
Juga dikenal dengan nama bonz. Kanker ini
berkonssentrasi pada luar bagian kulit saja, luasnya hanya berkisar antara satu
sampai beberapa sentimeter saja. Penyebab kanker parsial ini adalah terkena
sinar matahari yang mengandung UV.
4.
Kanker ganas melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer menemukan bahwasanya
wanita yang tidak berjilbab atau tidak menutup auratnya, menggunakan pakaian
transparan, apalagi berbaju ketat berpotensi besar terjangkit kanker ganas di
sekujur tubuhnya yang terbuka. Keadaan ini mirib dengan keadaan pendurhaka
agama (orang-orang kafir Arab) yang dida’wahi Rosulullah. Tentang hal ini Allah
berfirman:
Artinya:
“Dan ingatlah ketika mereka ingatkan: ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) benar
dari sisimu maka hujanilah kami sengan batu dari langit dan datangkanlah kepada
kami adzab yang pedih”(QS. Al-Anfaal:32).
Penyebab
lainnya adalah terkena sinar matahari dengan intensitas yang lama pada masa
kanak-kanak. Kanker jenis ini mulanya seperti penyakit kulit yang kemudian
menyebar ke mata, mulut dan otak.
Diantara
penyakit-penyakit kanker yang bisa dikatakan ganas, seperti di atas. Orang yang
kontak langsung dengan matahari(tidak mengenakan jilbab) juga berpotensi
terkena beberapa gangguan kulit, diantaranya sebagai berikut:
1.
Sunburn(terbakar sinar matahari)
Sunburn
umumnya terjadi pada orang berkulit cerah setelah terkena sinar matahari yang
mengandung UV yang melebihi daya tahan kulit selama seperempat jam. Gejala yang
timbul adalah rasa pedih dan muncul warna merah, umumnya terjadi pembengkakan
kulit, terutama kulit kaki.
2.
Solar keratoses(peradangan kulit luar karena matahari)
Radangnya
berbentuk sisik-sisik yang tampak pada bagian kulit yang terbakar. Peradangan
ini sering dijumpai pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari secara
berulang kali atau terus-menerus(terbuka/ tidak betrjilbab).
3.
Solar Urticaria(gatal-gatal karena matahari)
Gejala
penyakit ini langsung tampak seketika terkena sengatan matahari. Biasanya
menjangkit bagian-bagian tubuh yang terbuka.
4.
Photosentivity(kulit sensitive terhadap matahari)
Kulit sensitive umumnya terjadi karena reaksi yang
wajar antara sinar UV jenis B dengan sel kulit. Efek yang timbul seperti kudis bewarna merah yang membengkak
dan menimbulkan rasa nyeri.
Selain
menjadi pencegahan berbagai penyakit yang telah disebutkan di atas, memakai
jilbab juga dapat untuk memperlambat
proses penuaan. Dimana penuaan
adalah suatu proses ilmiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu
lambatnya proses pertumbuahan dan pembelahan sel dalam tubuh. Penyebab utama
penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari yang merangsang melatosit(sel-sel melanin), untuk
mengeluarkan melanin. Hal itu dapat merusan jaringan kolagen dan elastin yang
berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Jilbab adalah sesuatu yang digunakan untuk menutup aurat wanita, yaitu
seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah.
·
Jilbab
membuat kita terhindar dari berbagai penyakit kulit, proses penuaan dan
penyakit kanker. Tidak berjilbab dapat membuat kita terjangkit penyakit:
1.
Kanker kulit
2.
Squamuos cell carnioma (kanker sel gepeng/sel squoma)
3.
In situs squamous cell carcinoma(kanker sel gepeng yang terlokalisir)
4.
Kanker ganas melanoma
5.
Sunburn(terbakar sinar matahari)
6.
Solar keratoses(peradangan kulit luar karena matahari)
7.
Solar Urticaria(gatal-gatal karena matahari)
8.
Photosentivity(kulit sensitive terhadap matahari)
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fiddarain, Ahmad Abu wajih dan ummu nur fatchiyyah huda.2011.Kedahsyatan jilbab sebagai pencegah berbagai penyakit wanit, Almadinah.
Siregar, Hanun Mh.2010.Makin Sehat dengan Berjilbab.Pro-U Media.
No comments:
Post a Comment