BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT untuk alam ini. Semua bagian
yang terdapat dalam tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung sangat
berguna untuk kelngsungan kehidupan tumbuhan itu sendiri. Daun merupakan salah
satu organ tumbuhan yang sangat penting dan pada umumnya berwarna hijau
(mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.. Alat ini hanya tumbuh dari batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh
tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut
antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla), umumnya
Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten(berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Secara
morfologi dan anatomi daunmerupakan organ tumbuhan yang paling beragam. Daun
merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk resorbsi, asimilasi/fotosintesis,
transpirasi dan respirasi dengan beragam kekayaan alam yang sangat luar biasa.
Hal itu membuktikan bahwa betapa Allah sangat mencintai hambanya sehingga Dia
menciptakan kenikmatan yang begitu besar kepada para umatnya yang ada di muka
bumi ini. Kenikmatan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
lingkungannya. Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam untuk
dimanfaatkan oleh manusia. Seperti yang terdapat dalam surat Az-Zumar ayat 21:
Artinya:
Apakah kamu tidak memperatikan, bahwa seseungguhnya Allah menurunkan air dari
langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian
ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu
menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-uningan, kemudian dijadikan-Nya
hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Sudah sangat
jelas bahwa Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan bagi manusia untuk dipelajari
manfaatnya dan disyukuri keberadaannya karena sesungguhnya semua yang ada dia
alam ini mulai dari binatang dan tumbuh-tumbuhan selalu bertasbih kepada-Ny Tumbuhan
yang beragam macamnya, memiliki tepi dan helaian daun yang berbeda, bahkan
tulang daunnya pun berbeda dari satu spesies ke spesies lain. Daun pada berbagi
jenis tumbuhan ada bermacam-macam bentuknya, ada yang hanya terdapat satu
helian saja pada tangkainya ada pula yang terdapat lebih dari satu helaian
saja. Daun yang terdapat lebih dari satu helaian pada cabang tangkainya disebut
dengan daun majemuk. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
daun majemuk dan macamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dari makalah ini ialah sebagi berikut:
1.
Apa yang
dimaksud daun majemuk (Folium Compositum) dan bagian-bagiannya?
2.
Apa saja
macam-macam dari daun majemuk menyirip (Pinnatus)?
3.
Ada berapa
macam-macam daun majemuk menjari berdasarkan jumlah anak daunnya?
4.
Apakah
pengertian dari daun majemuk bangun kaki dan campuran?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
ialah:
1.
Untuk mengetahui
penertian dan bagian-bagian dari daun majemuk
2.
Untuk
mengetahui macam-macam daun menyirip
3.
Untuk
mengetahui macam-macam daun majemuk kenjari berdasarkan jumlah anak daunnya
4.
Untuk memahami
daun majemuk bangun kaki dan campuran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DAUN MAJEMUK (Folium Compositum)
Secara
umum dapat kitakan bahwa daun majemuk adalah daun yang memiliki lebih dari satu
helai daun. Dan setiap helainya daun itu disebut anak daun. Dan jika
kita lihat daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantara yang:
-
dinamakan daun
tunggal (folium simplex)
-
Tangkainya
bercabang cabang,dan baru pada cabang tangkai ini terdapat selaian daunnya,
sehingga disni pada satu tangkai terdapat lebih daru satu helaian daun. Daun
dengan susunan yang demikian itu disebut daun majemuk (folium compositum).
Daun majemuk dipandang seperti
daun tunggal yang memiliki torehan begitu dalam sehingga bagian satu dan bagian
yang lain terpisah dan masing-masing merupakan helaian daun tersendiri. Daun
majemuk memiliki tangkai yang bercabang-cabang dan pada cabang inilah terdapat
helaian daun. Berbeda dengan daun tunggal, daun majemuk memiliki kekhususan
tersendiri pada bagian-bagian penyusun daunnya. Bagian-bagian yang dapat
dijumpai pada daun majemuk yaitu:
a.
Ibu tangkai
daun
yaitu bagian daun majemuk yang
terjadi tempat duduknya helaian, helaian daunnya yang disini masing masing
dinamakan anak daun (folioum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang
merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya, oleh
sebab itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun majemuk, letaknya
juga diatas pangkal ibu tangkai pada batang.
b.
Tangkai anak
daun
yaitu cabang cabang ibu tangkai yang
mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai jelmaan pangkal suatu
tulang cabang pada daun tunggal,oleh seba itu didalam ketiaknya tak terdapat
suatu kuncup.
c.
Anak daun
bagian ini sungguhnya adalah bagian
bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah
pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk lazimnya mempunyai tangkai yang pendek
saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun seledri (Apium
graveolens L). Ada kalanya anak daun mempunyai tangkai yang cukup panjang
dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan (Nothoponax scutellarium.
Karena suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun
tunggal, pada daun majemuk dapat pula kita temukan bagian bagian lain
seperti pada daun pinang(Areca catechu L)
Sama halnya dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau
di dekat pangkal ibu tangkai itu dapat pula ditemukan sepasang daun
penumpu, seperti misalnya pada daun mawar (Rose sp.), yang berupa dua
daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai daun,dan pada daun
kacang kapri (Pisum sativun L) yang disini merupakan sepasang
daun yang lebar dan ikut serta menunaikan tugas daun sebagai alat untuk
berasimilasi.
Dengan uraian di atas kiranya sudah cukup petunjuk untuk mengenal suatu
daun majemuk, dan tidak akan keliru dengan suatu cabang yang mempunyai
daun-daun tunggal. Sebagai tambahan dapat juga kiranya dikemukakan bahwa :
a. Pada satu daun majemuk semua anak
daun terjadi bersama-sama dan biasanya pun runtuh bersama-sama pula, sedangkan
suatu cabang dengan daun-daun tunggal mempunnyai daun yang tak sama umur maupun
besarnya, dan tentunya saja daun-daun tadi tidak runtuh bersama-sama
b. Pada suatu daun majemuk seperti
daun tunggal pula terdapat pertumbuhan yang terbatas yang artinya tidak
bertambah panjang lagi dan ujung nya tidak mempunyai kuncup.
c. Pada daun majemuk tak akan
terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedang pada suatu cabang biasanya dalam
ketiak daunnya terdapat satu atau lebih satu kuncup.
2.2 DAUN MAJEMUK MENYIRIP (Pinnatus)
Daun majemuk
menyirip ialah daun majemuk yang daunnya terdapat di kanan kiri ibu sirip pada
ikan. Daun majemuk menyirip dapat di
bedakan dalam beberapa macam :
1.
Daun majemuk
menyirip beranak daun satu (unifoliolatus)
Daun ini disebut sebagai daun
tunggal, tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan sutu persendian (articulation),
jadi helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Daun yang demikian
ini basanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, a.l. jeruk besar (Citrus
maxima Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantilofio Sw.).
2.
Daun majemuk
menyirip genap (abrupte pinnatus)
Biasa terdapat sejumlah anak daun
yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tulang, oleh sebab itu anak daunnya
biasanya lalu menjadi genap. Daun menyirip anak-anak daun tidak selalu
berpasang-pasangan, cara untuk menentukan daun majemuk menyirip genap yaitu
melihat kepada ujung ibu tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya
pada ujung ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu
tangkai bebas, atau kadang-kadang tertutup oleh suat u pucuk kecil yang mudah runtuh, maka daun
yang menyirip genap. Bahwa daun majemuk menyirip genap mungkin mempunyai jumlah
anak daun yang gasal. Daun majemuk menyirip genap terdapat pada:
a.
daun asam (Tamarindus indica L.),
b.
pohon leci (Litchi
chinensis Sonn.) dan
c.
kepulasan (Nepphelium
mutabile B).
a. b. c.
3.
Daun majemuk
menyirip gasal (imparipinnatus)
Ditinjau dari jumlah anak daunnya
akan kita dapati bilangan yang gasal jika anak daunnya berpasangan, sedang di
ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri. Misalnya pada (a)daun
pacar cina (Aglaia odorata Lour.) dan (b)mawar (Rosa sp.).
(a) (b)
Daun
majemuk menyirip genap dapat menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai,
dan menurut besar kecilnya anak-anak daun terdapat pada satu ibu tangkai, yaitu
:
1. Menyirip dengan anak daun yang berpasangan-pasangan
yaitu jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan.
2. Menyirip berseling
yaitu jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling.
3. Menyirip berselang-seling (interrupte
pinnatus)
yaitu jika
anak-anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar
dengan pasangan anak daun yang sempit, misalnya pada anak daun tomat (Solanum
lycopersicum L.).
Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak anak daun pada
cabang tingkat berapa dari ibu tangkainya. Daun majemuk menyirip ganda dapat di
bedakan :
a
Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus) à jika anak daun duduk pada cabang
tingkat satu dari ibu tangkai.
b
Majemuk
menyirip ganda tiga (tripinnatus) à jika anak-anak daun duduk pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai.
c
Majemuk
menyirip ganda empat à umumnya jarang ditemukan daun
yang menyirip ganda lebih dari tiga.
Daun yang
menyirip ganda dibedakan lagi dalam :
1.
gasal ganda dua tidak sempurna, misalnya daun
kirinyu (Sambucus
javanica Bl.).
2.
Menyirip ganda dengan sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
3.
Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya.
Contoh daun
yang menyirip ganda :
- Daun
majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, misalnya daun kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth.).
- Daun
majemuk menyirip gasal
ganda dua tidak sempurna, misalnya
daun kirinyu (Sambucus javanica Bl.)
- Daun majemuk menyirip gasal
rangkap tiga tidak sempurna, misalnya
daun kelor (Moringo oleifera Lamk.).
2.3 DAUN MAJEMUK MENJARI (Palmatus
atau Digitatus)
Merupakan daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu
tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daun,
daun majemuk menjari dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Beranak daun
dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai
terdapat dua anak daun, misalnya daun nam-nam (Cynomtera cauliflora L.).
b.
Beranak daun
tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai
terdapat tiga anak daun, misalnya daun para (Hevea brasiliensis Muell.).
c.
Beranak daun
lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai
terdapat lima anak daun, misalnya daun maman (Gynandropis pentaphylla
D.C.).
d.
Beranak daun
tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh anak daun
pada ujung ibu tangkainya dan jika lebih dari tujuh dapat dikatakan beranak
daun banyak (polyfoliotus), misalnya daun randu (Ceiba petandra Gaertn.).
catatan:
daun majemuk
beranak daun tiga, dapat pula kita jumpai pada daun majemuk yang menyirip.
misalnya, pada kacang panjang (Vigna sinensis Endl.). Untuk membedakan
majemuk menyirip atau menjari, dengan diteliti mengenai titik pertemuan ketiga
tangkai anak daunnya. Jika semua bertemu pada satu titik (ujung ibu tangkai)
disebut menjari. Jika tidak, menyirip. Contoh pada (a)Aegopodium dan (b)Aquilegia
vulgaris.
(a)menyirip ganda 3 (b)menjari
ganda 3
2.4 DAUN MAJEMUK BANGUN KAKI (pedatus)
Daun ini
mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling
pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya.
Seperti yang terdapat pada Arisaema filiforme (Araceae).
2.5 DAUN MAJEMUK CAMPURAN (Digitatopinnatus)
Daun majemuk
campuran adalah daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai
memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada
cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip.
Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip
contohnya daun sikejut (Mimosa pudica L). Daun sikejut
bukanlah merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk
menyirip genap ganda dua yang sempurna. Hanya saja pada daun ini letak kedua
pasang ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu sama lain, hingga seakan-akan
terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
b.
Tangkai anak daun (petiololus)
c.
Anak daun (foliolum) adapula Upih daun (vagina)
seperti pada daun tunggal.
2.
2.a Macam-macam
daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Daun majemuk menyirip
beranak daun satu (unifoliolatus)
b. Daun majemuk menyirip
genap (abrupt pinnatus)
c. Daun majemuk menyirip
gasal (imparipinnatuss)
2.b Daun menyirip dibedakan lagi
menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai dan juga menurut besar
kecilnya anak-anak daun yang terdapat pada satu ibu tangkai, menjadi 3, yaitu:
a.
Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang
berpasang-pasangan
b.
Menyirip berseling
c.
Menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus)
2.c
Daun majemuk menyirip ganda menurut letak anak daun pada tingkat berapa dari
ibu daunnya, dapat dibedakan dalam:
a.
Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)
b.
Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)
c.
Majemuk menyirip ganda empat
d.
Menyirip ganda dengan sempurna
e.
Menyirip ganda tidak sempurna
f.
Majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna
g.
Majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna
h.
Majemuk menyirip gaasal rangkap tiga tidak sempurna
3.
Berdasarkan
jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan menjadi:
a.
Beranak daun
dua (bifoliolatus)
b.
Beranak daun
tiga (trifoiolatus)
c.
Beranak daun
lima (quinquefoliolatus)
d.
Beranak daun
tujuh (septemfoliolatus)
e.
Majemuk menjari
beranak daun tiga ganda dua (biternatus).
4.
Daun majemuk
bangun kaki mempunyai susunan sepeti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun
yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkainya, melainkan pada tangkai
anak daun yang disampingnya. Sedangkan daun majemuk campuran adalah campuran
susunan yang menjari dan menyirip.
DAFTAR PUSTAKA
Hapuralto. 2011. Struktur Perkembangan Tumbuhan I. Online: http://hepuralto21.
blogspot.com/2011/10/struktur-perkembangan-tumbuhan-i-spt-i.html
http://www.scribd.com/doc/40468685/DAUN-MAJEMUK2-1file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR... /Handout_mortum_2.pdf
Lalang, Rifky. 2012. Makalah Morfologi Daun. Online: http://rifkyilalang.blogspot.com/2012/10/makalah-morfologi-daun.html
Moertolo, Ali. 1999. Morfologi
tumbuhan daun. Malang: Universitas Negeri
Malang (online) http://library.um.ac.id/free-contents/downloadpdf.php/buku/morfologi
-tumbuhan-daun-oleh-ali-moertolo-2359.pdf
Tjitrosoepomo, G. 1997. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gajahmada University Press.
No comments:
Post a Comment